Pujaan Hati

21:51


Oke sebelumnya, bagi yang ingin menggunakan cerita ini, harap klik ini.
                Terimakasih!

***

Tangan kami bertautan. Rambutnya yang panjang itu tetap saja melambai-lambai dan menutupi wajah nya yang bagaikan rembulan bulan.
Dia memang pujaan hatiku.
Aku merasakan debaran hatiku setiap dia menatapku dan menahannya dengan mengacak rambutnya. Aku tidak perduli berapa kali dia mengatakan jika dia membenciku setiap ku melakukan itu.
Tapi, kami tidak pernah berkelahi dan aku mensyukuri itu. Apalagi, kami saling menyayangi dan mencintai.
Ah, memikirkan kalimat tadi, kucium telapak tangannya dan membiarkannya menahan rona merahnya. Astaga, gadis ini membuatku tidak tahan.
“Diamlah,” ucapnya, “kau ini nakal.”
Aku tertawa, “Tidak apa-apa,” beberapa detik kemudian aku mengulanginya, “Aku mencintaimu”

“Aku juga,” senyummu.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images