Pujaan Hati
21:51
Tangan kami bertautan. Rambutnya yang panjang itu tetap saja
melambai-lambai dan menutupi wajah nya yang bagaikan rembulan bulan.
Dia memang pujaan hatiku.
Aku merasakan debaran hatiku setiap dia menatapku dan
menahannya dengan mengacak rambutnya. Aku tidak perduli berapa kali dia
mengatakan jika dia membenciku setiap ku melakukan itu.
Tapi, kami tidak pernah berkelahi dan aku mensyukuri itu.
Apalagi, kami saling menyayangi dan mencintai.
Ah, memikirkan kalimat tadi, kucium telapak tangannya dan
membiarkannya menahan rona merahnya. Astaga, gadis ini membuatku tidak tahan.
“Diamlah,” ucapnya, “kau ini nakal.”
Aku tertawa, “Tidak apa-apa,” beberapa detik kemudian aku
mengulanginya, “Aku mencintaimu”
“Aku juga,” senyummu.
0 comments